Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia dan di Dunia – Makhluk hidup yang tinggal atau hidup di bumi bukan hanya manusia saja, tetapi ada tumbuhan dan hewan. Tumbuhan disebut juga dengan “flora” dan hewan disebut juga dengan “fauna”. Flora dan fauna tersebar di berbagai penjuru dunia. Oleh karena itu, setiap flora dan fauna yang ada di suatu daerah mempunyai jenis-jenis yang berbeda.
Perbedaan jenis-jenis flora dan fauna membuat memberikan keanekaragaman yang dapat dilihat dan dinikmati oleh manusia. Selain itu, keanekaragam flora dan fauna juga memberikan manfaat bagi kehidupan. Dengan kata lain, adanya manusia, flora, dan fauna di bumi akan menjaga keseimbangan ekosistem lingkungan hidup.
Namun, ada beberapa jenis flora dan fauna yang saat ini sedang terancam punah. Oleh karena itu, untuk menghindari kepunahan pada flora dan fauna, maka dibuatlah konservasi flora dan fauna.
Artikel ini akan membahas persebaran flora dan fauna, mulai ari faktor-faktor hingga manfaat dari keanekaragaman flora dan fauna. Ingin tahu lebih jelasnya? Tunggu apalagi segera baca artikel ini sampai habis ya.
Faktor-Faktor yang Memengaruhi Persebaran Flora dan Fauna
Persebaran flora dan fauna di Indonesia dan di dunia, pastinya akan dipengaruhi oleh beberapa faktor. Setiap faktor ini perlu diketahui oleh banyak orang supaya persebaran flora dan fauna dapat berjalan dengan lancar.
Lalu apa saja faktor-faktor tersebut? Berdasarkan buku Geografi: Uniknya Flora Fauna Indonesia (Kemdikbud, 2018) faktor-faktor persebaran flora dan fauna dibagi menjadi beberapa faktor:
1) Iklim
Iklim akan sangat memengaruhi persebaran flora dan fauna. Iklim ini akan memengaruhi cuaca dan musim yang di mana kedua hal tersebut akan memberikan pengaruh terhadap kualitas lingkungan dan keberlangsungan hidup flora dan fauna.
Iklim yang stabil membuat flora dan fauna mudah untuk beradaptasi. Lain halnya dengan iklim yang sudah tidak stabil atau mengalami kerusakan, hal tersebut membuat flora dan fauna sulit untuk beradaptasi. Jika sulit untuk beradaptasi pada lingkungan, maka flora dan fauna akan sulit untuk bertahan hidup.
Oleh karena itu, kita sebagai manusia kita harus berusaha untuk tidak merusak iklim supaya flora dan fauna yang masih hidup bisa dilihat oleh keturunan kita nanti.
2) Makhluk Hidup
Dalam hal ini, makhluk hidup yang dimaksud adalah manusia, hewan, dan tumbuhan. Ketiga makhluk hidup tersebut sangat berperan penting dalam menjaga kestabilan ekosistem lingkungan. Pernahkah kamu membayangkan apa jadinya jika tidak ada flora dan fauna di dunia? Tentunya manusia dan fauna akan sulit untuk mendapatkan oksigen sehingga sulit untuk bertahan hidup.
Begitu pun sebaliknya, flora tidak bisa hidup jika tidak ada manusia dan fauna. Flora dapat berkembang biak dengan bantuan fauna dan manusia. Selain itu, manusia juga berperan penting dalam membentuk lingkungan yang sesuai dengan pertumbuhan flora.
Oleh karena itu, manusia, hewan, dan tumbuhan bisa dikatakan sebagai makhluk hidup yang memiliki simbiosis mutualisme karena saling menguntungkan satu sama lain.
3) Jenis Tanah
Kondisi struktur tanah pada suatu daerah akan sangat memengaruhi kehidupan flora dan fauna. Hal ini dikarenakan struktur tanah yang baik akan menghasilkan sirkulasi udara yang baik juga. Dengan sirkulasi yang baik pada tanah, maka akar-akar tumbuhan bisa tumbuh dan bernapas dengan baik.
Pada umumnya, komposisi tanah yang baik terdiri dari bahan mineral anorganik, bahan mineral organik, dan udara. Jika kondisi tanah mengandung ketiga komposisi tersebut, maka bisa dikatakan bahwa kondisi tanah di daerah tersebut sangatlah baik.
Untuk menjaga kualitas pada komposisi tanah, maka dibutuhkan peran manusia. Oleh karena itu, alangkah baiknya setiap manusia mengurangi kebiasan-kebiasan yang dapat merusak komposisi tanah atau hingga merusak kondisi tanah tersebut.
4) Topografi
Keadaan tentang kondisi geografis pada suatu daerah harus diperhatikan karena faktor ini akan memengaruhi penanganan pada flora dan fauna. Penanganan flora dan fauna yang dilakukan dengan kondisi topografi suatu daerah akan memberikan pengaruh yang baik terhadap persebaran flora dan fauna.
Dengan memerhatikan topografi pada suatu daerah, maka flora dan fauna bisa tumbuh dengan baik dan maksimal. Misalnya, flora yang hidup di dataran tinggi tidak bisa hidup atau pertumbuhannya tidak maksimal di dataran rendah.
Dengan demikian, kondisi topografi merupakan habitat asli dari flora dan fauna. Jika habitat asli flora dan fauna sudah mulai habis, maka kemungkinan besar persebaran flora dan fauna tidak akan bertahan lama.
5) Suhu Udara
Seperti yang kita tahu bahwa setiap flora dan fauna dalam bertahan hidup sangat dipengaruhi oleh suhu udara dari lingkungan tersebut. Suhu udara diperlukan oleh flora dan fauna untuk bernapas. Suhu udara yang normal membuat flora dan fauna mudah untuk beradaptasi.
Dengan kata lain, mayoritas flora dan fauna tidak bisa bertahan hidup dengan suhu yang ekstrim. Suhu ekstrim yang dimaksud adalah suhu yang terlalu dingin dan suhu yang terlalu panas.
Suhu ekstrim umumnya terjadi karena pencemaran lingkungan dan efek rumah kaca. Kedua hal tersebut berasal dari aktivitas buruk dan keserakahan manusia dalam bertahan hidup. Jadi, untuk menjaga persebaran flora dan fauna, sebaiknya manusia mengurangi kebiasaan buruk dan keserakahannya.
6) Angin
Seperti yang kita ketahui bahwa angin dapat membantu keberlangsungan flora dan fauna terutama dalam proses bernapas.
Angin sangat berperan dalam persebaran flora karena dengan angin, maka biji-bijian pada tumbuhan dapat tersebar. Biji-biji tumbuhan yang tersebar bisa memberikan manfaat untuk hewan. Maka dari itu, angin menjadi salah satu faktor penting dalam persebaran flora dan fauna.
Bukan hanya itu, angin juga bisa digunakan sebagai media pemindahan uap air, pembentukan karbon dioksida, dan yang terpenting adalah penentu kelembapan dari suatu daerah. Jadi, jika tidak angin dalam suatu daerah, maka kemungkinan besar tak ada flora dan fauna yang hidup di daerah tersebut.
7) Cahaya Matahari
Cahaya matahari sangat diperlukan oleh flora dan fauna. Selain sebagai penerangan, matahari juga bermanfaat bagi flora untuk fotosintesis. Sedangkan pada fauna, matahari sangat dibutuhkan untuk memberikan kehangatan tubuh.
Cahaya matahari yang diterima oleh flora dan fauna harus dalam keadaan normal atau tidak boleh berlebih dan tidak boleh kekurangan. Jika flora dan fauna menerima cahaya matahari yang berlebih, maka bisa merasakan perubahan suhu yang sangat panas. Sedangkan kekurangan matahari, flora dan fauna dapat akan kekurangan suhu hangat dan flora akan sulit berfotosintetis.
Maka dari itu, matahari bisa dikatakan sebagai sumber cahaya yang dapat memengaruhi persebaran flora dan fauna di suatu daerah. Dalam melakukan persebaran flora dan fauna sebaiknya selalu memerhatikan letak dan kondisi cahaya matahari.
8) Air Hujan
Air hujan muncul karena uap air yang ada di udara sudah sangat banyak. Air hujan memberikan kelembapan udara di suatu daerah. Kelembapan udara inilah yang bisa dikatakan sebagai penunjang persebaran flora dan fauna.
Air hujan yang turun ke tanah sangat bermanfaat untuk meningkatkan zat hara yang terkandung di dalam tumbuhan. Zat hara merupakan komposisi tumbuhan yang dapat menjaga kualitas tumbuhan. Singkatnya, air hujan membuat tumbuhan menjadi lebih subur.
Selain bermanfaat bagi tumbuhan, air hujan juga memberikan manfaat pada fauna. Air hujan yang jatuh ke tanah akan menjadi sumber penghidupan bagi fauna. Mengapa sumber penghidupan? Karena dengan air, hewan-hewan bisa mengisi cairan di dalam tubuhnya.
Jenis-Jenis Flora di Indonesia
Jenis-jenis flora yang ada di Indonesia dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu kawasan barat, kawasan peralihan, dan kawasan timur.
a) Kawasan Barat (bercorak asiatis)
Persebaran flora dan fauna
Flora yang ada di kawasan barat memiliki corak asiatis. Jenis-jenis flora ini bisa kamu temukan di wilayah Indonesia, seperti pulau Kalimantan dan pulau Sumatera. Flora yang berada di kawasan barat biasanya hidup di hutan hujan tropis. Hutan hujan tropis adalah hutan yang didalamnya paling banyak ditemukan beragam jenis flora dan fauna.
Pada hutan ini umumnya ditumbuhi oleh pohon-pohon yang tinggi dan besar. Bahkan pohon-pohon tersebut membentuk tajuk yang terdiri dari banyak lapisan. Pohon-pohon yang ada di hutan hujan tropis biasanya tingginya sampai 45 meter dan akan selalu memanjang setiap tahunnya.
Selain pohon-pohon, ada juga bunga-bunga yang tumbuh di hutan hujan tropis di kawasan Barat Indonesia. Bunga yang dimaksud adalah bunga Raflesia Arnoldi atau bunga bangkai dan bunga Anggrek.
b) Kawasan Peralihan (Wallace)
Kawasan berikutnya yang menjadi pembagian kelompok flora di Indonesia adalah kawasan peralihan atau Wallace. Pulau-pulau yang termasuk kawasan ini adalah pulau Sulawesi, Pulau Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur, serta Pulau Maluku.
Jika dilihat dari letak pulaunya, maka bisa dikatakan kalau flora yang termasuk ke dalam kawasan peralihan merupakan tanaman yang bisa bertahan hidup di iklim kering dan suhu yang cenderung panas.
Vegetasi yang ada di kelompok kawasan peralihan, bisa kita lihat di sabana dan setepa yang terletak di Nusa Tenggara Timur. Di Sulawesi ada di hutan pegunungan yang kaya akan floranya. Sedangkan di pulau Maluku terdapat hutan campuran yang didalamnya terdapat flora, seperti cengkeh, pala, lontar, pala, kayu manis, dan masih banyak lagi.
c) Kawasan Timur (corak Australiatik)
Flora yang ada di kawasan timur biasanya bercorak Australiatik. Umumnya, flora yang ada di kawasan timur hidup di hutan hujan tropis. Hutan hujan tropis yang ada di bagian timur Indonesia bisa ditemukan di pulau Papua. Bahkan, hutan hujan tropis yang ada di Papua sama dengan hutan hujan tropis di bagian barat Australia.
Oleh karena itu, flora-flora yang termasuk ke dalam kelompok kawasan timur memiliki corak Australiatik. Tumbuhan-tumbuhan yang dapat kita temukan pada kawasan timur di Papua, seperti pohon sagu, pohon-pohon mangrove (ada di hutan mangrove), dan pohon nipah.
Jenis-Jenis Fauna di Indonesia
Jenis-jenis fauna yang ada di Indonesia dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu kawasan barat, kawasan peralihan, dan kawasan timur.
a) Kawasan Barat atau Asiatis
Jenis-jenis fauna yang pertama bisa kamu temukan di pulau Sumatera, pulau Jawa, pulau Kalimantan, dan Pulau Bali. Semua fauna yang ada di pulau-pulau tersebut biasanya tinggal di daerah atau hutan dengan suhu yang cenderung sejuk.
Hewan-hewan yang banyak ditemukan di pulau-pulau tersebut, seperti harimau sumatera, macan tutul harimau jawa, badak jawa, elang jawa, dan masih banyak lagi. Jadi, apakah kamu pernah melihat fauna yang hidup di kawasan barat?
b) Kawasan Tengah atau Peralihan
Jenis-jenis fauna yang kedua bisa ditemukan di pulau yang letaknya ada di bagian tengah Indonesia. Pulau-pulau apa saja itu? Pulau Sulawesi, pulau Nusa Tenggara Barat dan pulau Nusa Tenggara Timur, pulau maluku, dan pulau-pulau disekitarnya.
Hewan komodo yang merupakan salah satu hewan langka termasuk jenis hewan yang hidupnya di kawasan tengah atau peralihan. Selain komodo, masih ada hewan-hewan lainnya, seperti anoa, burung maleo, dan lain-lain.
c) Kawasan Timur atau Australis
Jenis-jenis fauna yang terakhir bisa ditemukan atau dilihat di pulau Papua dan pulau-pulau disekitarnya. Fauna yang ada di pulau Papua biasanya memiliki kulit tubuh yang sangat indah. Selain itu, hewan-hewan di Papua memiliki beberapa kesamaan seperti hewan yang ada di Australia.
Contoh hewan-hewan yang ada di kawasan timur Indonesia atau di pulau Papua, yaitu burung cendrawasih, burung kakatua raja, burung kasuari, kuskus, kanguru papua, dan masih banyak lagi.
Copyright © 2022 jasakelolakebun